woyooo,, nongol lagi ahhh kali ini karena lagi sepi orderan, kita bahas lagi yang diluar masalah produksi. aku bakalan coba review beberapa tempat hangout yang ak datengi beberapa waktu terakhir. emang sih kayake gak penting gitu bahasannya, tapi buat para freelancer, **kaya guweeehh ^,^V ** tempat beginian itu bagaikan kantor! tempat kita kerja, cari ide, brainstorming dengan tim, dan meeting dengan klien. nahh jadi sedikit lebih penting kan bahasan kali ini. :p
yap, kita mulai saja. pertama ak mo bahas kopitiam oey yang ada di Solo. gak ada maksud khusus sih kenapa kopitiam oey jadi yang pertama kita bahas, ini semata-mata cuma karena baru aja semalam ak hangout bareng odie dan dimas di sini. jadi masi seger gitu ingatan tentang kedai milik Pak Bondan sang Raja Kuliner itu. oke, konsep ruangan lumayan ya, walau sebenarnya berasa sangat sempit. begitu kita masuk langsung dihadang dengan tembok. dan disana paling hanya ada 10 meja dengan masing-masing empat kursi, cukup minimalis kan sebagai tempat hangout. bangunan dengan konsep belanda tua itu sepertinya emang bangunan asli deh, soale emang di daerah situ tuh masih banyak bangunan asli peninggalan jaman belanda dulu.

mungkin karena sempit juga, masuk ke ruang tengah **yang disana mungkin ada sekitar 6meja berjajar** sirkulasi udaranya cukup jelek menurutku. entah apanya yang salah, begitu pengap duduk ruangan itu **padahal udah ada sekitar 4 kipas angin besar, tanpa exhaust!**. gak kebayang deh kalo pas lagi rame dan semua menghisap batang tembakau, sesak napas bisa-bisa. ruangan yang berasa pengap itu membuat mataku berlari menuju bagian belakang bangunan. di teras belakang, menghadap ke kebun belakang, ada sekitar 3 meja dengan desain mirip dengan meja kursi yang ada di rumah embah d jogja. kursi dengan kemiringan egronomis, yang biasanya aku menyebutnya "kursi pemalas", duduk di kursi seperti itu membuat kita malas beranjak!!! :D Tapi sayang, semalam, semua meja di teras belakang itu sudah dipesan. jadi mau tak mau ak duduk di ruang tengah tadi. 

di ruang tengah itu ada 2 pilihan kursi yang sama-sama tidak layak untuk dipilih, bagiku lho itu. pertama kursi dengan sandaran 90derajat, alias siku-siku, yang secara kasat mata itu sangat formal dan kurang nyaman untuk duduk disana berlama-lama. plihan kedua semacam kursi "lincak" (bhs. jawa) yang pendek **cukup untuk seorang dengan sisa ruang untuk meletakkan tas** dan pastinya tanpa sandaran punggung. arrrrggghhh dilematis untuk memilih, duduk tegak lurus atau tanpa sandaran punggung??pilihan yang beratttt *_*

oke, kenapa hanya kursi saja aku komentari panjang lebar, karena ini salah satu hal yang terpenting. aku brainstroming produksi misalnya, bisa mulai j7malam, sampai selesai jam 12 malam atau bahkan jam 1 dini hari. jadi sekitar 6jam dengan 2-3 kali pesan makanan, kita akan duduk dikursi itu. bayangkan kalau kursi itu tegak lurus yang memaksa kita duduk tegak lurus pula, punggung bisa kelelahan kan. terlebih biasanya kita sudah seharian dari pagi bekerja di pekerjaan yang lain. so, adanya "kursi pemalas" kan akan membuat diskusi kita disana akan lebih santai dan nyaman juga kan. 

pilihan menu d kopitiam cukup terbatas aku bilang. yah menu-menu makanan hanya beberapa, dengan pilihan menu minuman yang kurang variatif pula. pilihan beragam teh dan kopi yang paling dominan. yuhuu, emang disitu khususnya adalah warung kopi yak, tapi ak semalem takut mo pesen kopi. soalnya dibawah menu kopi itu ada sedikit peringatan kecil dendan bahasa ejaan lama yang intinya berisi "kopi yang ada disini adalah kopi pekat, jadi dianjurkan untuk memikirkan lagi jika anda ingin memilih menu kopi di sore/malam hari, karena sudah banyak yang mengalami susah tidur setelahnya". kurang lebihnya seperti itu isinya. langsung deh ak mundur, aku pilih teh pepsodent saja *mint tea maksudnya* :D

yalahhh penilaian ku untuk tempat ini pas pas-an aja lah, positifnya dari tempat ini adalah karena tempatnya kecil, pengunjungnya sedikit, dan lebih tenang :)

kita lanjut yak tempat selanjutnya, sekarang yang bergaya easy dining. meluncurlah kita ke Jogja, di daerah gejayan. seminggu yang lalu ak hangout bareng seorang temen di DIXIE easy dining. begitu nyampe lokasi langsung disambut dengan tampilan bangunan yang besar dan mewah. gaya minimalis makanya terlihat modern. interior keren, gokil! arsitek dan disainer interiornya aku acungi jempol dah. memadukan beragam unsur tapi tetep enak dipandang bahkan nikmat! haduhh agak lebai yak , tapi emang oke kok menurutku interiornya. rame enak gitu.

nah kalo tempat duduk, sepanjang mata memandang ada dua pilihan sih, kali ini layak kok untuk dipilih ;) ada sofa dan juga kusri. tentu sofa menjadi pilihan favorit pengunjung, apalagi kebanyakan diletakkan di pinggir kaca dengan view yang oke :) tapi kalau kita kehabisan pilihan pertama, pilihan yang kedua ga jelek-jelek amat kok, kursi yang cukup besar menampung pantatku yang ukurannya lumayan juga :D walo sandarannya hampir 90 derajat, tapi karena kursinya lumayan lebar memungkinkan kita nyaman duduk disana dengan berganti-ganti pose.

nah, kagetnya aku ketika pilihan menu itu dateng. busyet.. bukan menu yang disediakan yang bikin aku kaget. tapi daftar menunya. dari awal aku menceritakan tempat ini kan oke oke terus kan yakk, yahh bisa lah kalau jadi tempat rujukan meeting bareng klien yang kelasnya atas, tapi ya itu, masa daftar menunya cuma kertas artpapper A3 yang dicetak dan dilaminating, dan gak cuma 1 tapi ada beberapa. buhsyet, tempat yang oke itu, turun derajatnya karena daftar menunya. hiks, berasa di foodcourt mall aja kita *tepokjidat. mbok yak o, dicetak buku ukuran a4 aja kan jauhhh lebih elegan gitu lhoo**seandainya ada kotak saran disana** :(

waktu kita kesana minggu lalu itu, lagi ada live music gitu ceritanya. yalah ternyata kita kesana tuh bertepatan dengan hari spesial oleh sebagian umat manusia yang didalamnya TIDAK TERMASUK para kaum fakir asmara**seperti aku salah satunya :D ** hahaha... yah singkat cerita yang mau ak kometari ya live musicnya, eh bukan, lebih tepatnya sound system yang dipakai untuk live musicnya. jadi teringat meeting bareng klien d "am-pm" solo, sejenis soale. spikernya parahh, kenceng dan memekakkan telinga. terasa sekali itu spiker murahan. yahh kalo spiker murah, dipasang di volume tinggi emang gitu kan, menyakitkan telinga! konsep adanya live music oke, pemain musiknya juga oke, tapi kalau pengeras suaranya sembarangan mah sama aja ngrusak suasana. yang ada kita secara tidak sadar ngobrol, diskusi, atopun meeting dengan suara yang kenceng (ngimbangi suara musik yang kenceng parah). dan baru disadari saat pulang, tenggorokan kita serak karena didalem ternyata kita ngobrol sambil triak-triak. kasus di DIXIE mirip dengan "am-pm", yah meeting dengan klien sambil triak-triak.

nahhh kalo masalah live music dan soundsystem, Veto easy dining juaranya. tempat hangout yang ada d manahan, solo, itu buka 24 jam. dan hampir tiap malam ada live music nya **ga tau deh, tiap kesana pasti ada yang nyanyi2live soale**. manajer musiknya si gombloh, sahabat plus sound enginer andalanku untuk produksi film :) gak ada maksud muji tempat ini karena ada sahabat aku yang ngurusi tempat itu, tapi emang keren bener perangkat audio di Veto. disana kalau gak salah ada 7 spiker yang masing-masing harganya 3.5juta. bayangkan hampir 25juta untuk pengeras suara. empuk! bahkan mungkin kalau aku yang nyanyi pun, suaranya masi empuk kali yak :D :D :D 

desain bangunan, dan tempat duduk bisa kubilang oke-oke semua. saking oke-nya samapai kalau hangout sama anak-anak bisa sampai jam 2pagi baru balik. ukuran sofanya terlalu besar sih **jadi pingin tiduran disana** tapi masi masuk kualifikasi proposional untuk rujukan tempat meeting yang nyaman dan elegan. bagi para perokok yang ingin menikmati tembakaunya, juga dilarang keras memilih ruangan didalam. jadi cukup nyaman buat yang gak ngrokok**walopun aku jarang duduk didalem, krn temen2ku perokok semua (samasaja)**. 
Picture
ini dia suasana no smoking area di veto easy dining. Foto by: Depe
nahh itu beberapa tempat yang aku datengi beberapa waktu yang lalu, selain ini masi ada am-pm yang tadi sudah dibahas sedikit (kejelekannya) :D, trus coffeetoffee yang jadi tempat favorit aku, karena tempatnya cuma didepan komplek rumah ;) **jadi begitu bosan kerja dirumah, langsung cabut kesini nehh, ganti suasana** ada juga hellosolo yang lokasinya di deket veto, ada lagi kopi kupas, de three, keiko, dan masi banyak lagi, tapi kan kalo dibahas semua ntar pada keburu muntah semua eneg baca tulisan jelek ini :D

nah sebenernya, aku sebagai freelancer, pingin nehh di solo ato jogja itu ada tempat beginian http://urbanofficebdg.tumblr.com/urbandesks . itu adanya di bandung, yaitu sebuah usaha yang menyewakan meja kerja bagi para freelancer ataupun badan usaha kecil. yap sewanya per meja kantor. para freelancer akan memiliki meja sendiri dengan akses ke broadband kecepatan tinggi, kuris egronomis, cahaya alami, bahkan teh segar serta kopi dengan suasana lounge yang terbuka. cukup nyaman dan ispiratif denagn ruang yang cocok untuk berkonsentrasi maupun berkreasi **ini beberapa ak kutip dari web-nya** juga disediakan ruang meeting berikut perlengkapan presentasi bagi membernya. woow, alternatif pengganti cafe, coffee shop ato resto easy dining-kan. kalau aja di jogja ato malah d solo ada tempat beginian, langsung deh ak sewa satu meja!!! :D

wah wah udah dulu lah yaaa,, ternyta udah nrocoss sepanjang ini, okelah udahan dulu, berbusa ne mulut guwehh ^,^V 



Leave a Reply.

    Author

    I'm an Indonesian male, 24 years old with 3 years experience in freelance videography. I am also a researcher at Kemkominfo. Problem solver, quick learner, hard worker, I can work as a team or independent. 

    Archives

    October 2012
    June 2012
    April 2012
    March 2012
    February 2012
    January 2012
    October 2011
    September 2011

    Categories

    All

    COPYRIGHT NOTICE
    All work within this site: written, images or video are copyright of Novian Anata Putra unless noted otherwise and cannot be reproduced without the express permission of the owner.